Langsung ke konten utama

13. Tips Mulai Menulis Hingga Menerbitkan Tulisan Menjadi Sebuah Buku

Malam pejuang bloger ..

Pernah kah Anda merasa bahwa setiap tulisan adalah bagian sejarah dari penulis itu sendiri?

Dikatakan memiliki sejarah karena di setiap tulisan akan ada kisah True Story yang diambil, entah dari pengalaman pribadi, atau kah berkaca dari pengalaman orang lain.

Menulis adalah panggilan jiwa itu benar adanya. Karena sebagian penulis besar, sebutlah Tere Liye, Andrea Hirata, dan Asma Nadia menuliskan cerita karena memang memahami beberapa hal penting yang harus disampaikan agar menjadi manfaat dan pelajaran untuk orang lain, seperti :

  1. Mengangkat masalah koruptor di negara ini, Tere liye membuat cerita menjadi lebih bermakna dan penuh action dalam salah satu bukunya yang berjudul “Negeri para bedebah”, “Negeri di ujung tanduk”, “Pulang” dan “Pergi”.
  2. Mengangkat perjuangan anak-anak dalam menuntut ilmu di sekolah, Andrea Hirata menjadikan buku “Laskar pelangi” menjadi nominasi terbaik hingga ke luar negeri.
  3. Mengangkat perjuangan seorang perempuan yang dulunya hanya seorang ART, sekarang sukses menjadi miliader muda, dikupas oleh Asma Nadia dengan gaya fiksi dalam buku yang berjudul “Sehidup sesurga” yang baru saja di liris beberapa bulan yang lalu.

Tulisan yang akhirnya dibaca, maka setiap kata yang dicerna menjadi sebuah kalimat, harapannya bisa sebagai ladang pahala bagi penulisnya.

Lalu bagaimana sih langkah mudah memulai menulis bagi pemula? Mari kita bahas beberapa poin dibawah ini.

  • Langkah pertama >> Temukan alasan Anda dalam menulis,

Ini penting sekali … Sebagai contoh saat Anda mengalami sendiri atau mendapat curhatan dari teman, lalu Anda merasa perlu untuk menjadikannya sebuah tulisan, maka resapi betul cerita itu sehingga bisa memotivasi alasan Anda untuk menulis.

  • Langkah ke dua >> Menulis dari pengalaman pribadi

Lebih mudah saat Anda menuliskan sebuah cerita yang mana Anda memiliki peran besar dalam cerita itu atau setidaknya sebagai kontributor dalam cerita tersebut.

  • Langkah ke tiga >> Membuat kerangka karangan (outline)

Dalam menulis  naskah cerita pendek, cerita bersambung, bahkan menulis artikel, penting untuk membuat outline dari cerita  yang akan ditulis. Tujuannya agar cerita bisa urut dan tidak melebar kemana-mana.

  • Langkah ke empat >> Mulai menulis!

Setelah outline dibuat, yang mana didalam outline tersebut di sertakan para tokoh dan karakternya, poin detail setiap bab, dan terdiri dari pembukaan-inti-penutup yang sambung menyambung, maka segeralah menulis.

Tulislah setiap hari, tulislah di waktu yang ada, bukan di waktu sisa. karena konsentrasi dibutuhkan ketika menulis. Jika Anda menulis dalam keadaan lelah dan bad mood maka tulisan yang dihasilkan juga akan mengikuti.

  • Langkah ke lima >> Manajemen waktu

Menulis bagi pemula pasti membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merangkai kata menjadi kalimat, sedangkan date line (DL) pengumpulan naskah terus berjalan. Lalu apa solusinya ? buatlah manajemen waktu yang benar. Caranya dengan membuat to do list setiap harinya. Isinya jadwal kegiatan sehari-hari hingga jam menulis yang disesuaikan dengan DL yang diberikan.

Langkah yang tak kalah penting selanjutnya  adalah konsisten menetapi jadwal yang telah dibuat. Dengan konsisten membagi waktu, maka menulis menjadi kegiatan yang biasa di lakukan dan menyenangkan.

Itulah lima langkah mudah memulai menulis bagi pemula. kuncinya ada di mulai menulis dan konsisten.

Bicara mengenai naskah tulisan, maka tak lepas dari penerbit.


Berikut tulisan saya mengenai dunia penerbitan yang semoga bisa membantu naskah Anda diterima oleh para penerbit, baik penerbit mayor maupun penerbit indie.

Penting untuk mengetahui naskah kita tepat sasaran dengan karakter penerbit, sehingga naskah kita bisa diterima oleh penerbit.

Berikut 4 Langkah Penting Menulis Naskah Jebol Penerbit

Langkah Pertama >>> Mendapatkan Tema Yang Dicari Oleh Penerbit

Sebelum memulai menulis naskah, ada baiknya kita perlu mencari cara bagaimana menulis naskah yang sesuai dengan tema yang dicari oleh penerbit.

Cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1.Datang ke toko buku lalu perhatikan buku apa saja yang mendominasi di rak best seller.

2. Mencari informasi lewat komunitas menulis dan aktif didalamnya.

3. Buat daftar tema yang booming setelah melakukan cara satu dan kedua.

4. Membaca buku-buku yang masih satu genre dengan naskah Anda, ambil ciri khas yang ada di masing-masing buku tersebut

5. Dari point ke 4 Anda akan mengetahui bahwa tulisan apa yang belum ditulis di buku tersebut, lalu tonjolkanlah dalam tulisan Anda.

Langkah kedua >>> Membuat Prosposal ke Penerbit Buku

Setelah menentukan Tema sambil menulis naskah, hendaknya Anda bisa memulai membuat proposal pengajuan ke penerbit.

Berikut poin wajib yang harus ada di proposal tersebut :

1.Wajib menyantumkan biodata berisi Antara lain nama lengkap, nama pena jika ada, alamat email dan nomor handphone untuk memudahkan penerbit menghubungi Anda, daftar prestasi di dunia penulisan jika memiliki
sebagai nilai plus, serta judul-judul buku yang sudah pernah diterbitkan

2. Tulislah apa keunggulan naskah Anda jika dibandingkan dengan buku yang serupa, bisa berupa konflik yang berbeda, solusi berupa tips dan trik, gaya bahasa yang tidak membosankan, sehingga naskah memiliki nilai jual.

3. Tulislah buku yang menjadi pesaing Anda di proposal ke penerbit, Tujuannya agar penerbit tahu apa yang membuat naskah Anda berbeda dengan buku yang sudah terbit, sehingga menjadi bahan pertimbangan diterima atau tidak

4. Tuliskan rencana promosi offline dan online secara detail.

5. Menuliskan sinopsi, Tujuannya agar penerbit tahu apa yang membuat naskah Anda berbeda dengan buku yang sudah terbit, sehingga menjadi bahan pertimbangan diterima atau tidak.

Langkah Ke Tiga >>> Etika Mengirimkan Naskah Kepada Penerbit

Untuk mengirimkan naskah ke penerbit, Anda juga harus aware dengan etikanya.

Perhatikan beberapa poin penting di bawah ini :

1.Mengirimkan satu naskah ke satu penerbit terlebih dahulu.

Misalnya, Anda mengirimkan naskah ke penerbit A, B, dan C. Ternyata penerbit A dan C memberi
ACC. Anda tidak boleh menerbitkan satu naskah di penerbit yang berbeda. Anda pasti menolak
salah satu penerbit tersebut. Hal itu bisa membuat nama Anda sebagai penulis tercoreng

2. Menuliskan kata pembuka

Contohnya, Anda mengirimkan naskah lewat email ke penerbit A. Maka, dalam badan email
juga ditulis kata sapaan, perkenalan diri secara singkat, judul naskahnya. Jadi, jangan hanya
mengirimkan lampiran naskahnya saja.

3. Berkata atau menulis dengan santun.

Sebagai contoh, Anda sudah mengirimkan naskah sejak tiga bulan yang lalu dan tidak ada kabar.
Maka, coba telepon penerbit tersebut dan tanya secara santu mengenai naskah Anda.

Langkah Ke Empat >>> Proses Penerbitan Buku

Setelah Anda mengirimkan naskah ke penerbit, lalu anda mendapatkan balasan dari penerbit, maka masih ada beberapa proses dasar yang akan Anda lalui yaitu :

1.Mendapatkan Surat Kontrak Kerjasama

Isinya adalah hak dan kewajiban penulis serta penerbit, jumlah royalti, bagaimana dan kapan
proses pencairannya, bagaimana jika kelak cetak ulang, dan masih banyak lagi.

2. Anda harus menunggu sekitar satu sampai enam bulan untuk mendapatkan
jawaban. Jika ditolak, maka itu saatnya Anda melakukan kembali self editing dan dikirim ke penerbit
lainnya. Namun, apabila Anda mendapatkan ACC, maka akan mendapatkan surat kontrak kerja
sama antara penulis dan penerbit, yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak.

3. Anda akan berkenalan dengan pihak editor penerbit tersebut.
Dalam masa ini, Anda harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan editor agar menghasilkan
karya naskah buku yang jauh lebih memikat.

4. Anda akan diminta rekomendasi dan akan diminta pendapat mengenai pilihan beberapa cover calon bukunya tetapi keputusan terakhir ada di tangan penerbit

5. Anda bertugas melakukan proofread, yaitu naskah Anda yang sudah di-lay out dan siap dicetak.

Dengan kita mengetahui langkah tepat menuliskan naskah yang sesuai dengan genre yang di mau oleh penerbit, maka peluang tulisan kita dibukukan akan semakin terbuka lebar.

Smeoga Bermanfaat ya ...

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2. Mau Jadi Produsen atau Reseller ? (PART II)

Assalamualaikum ... Hai pejuang bloger, apa kabar malam ini ? kembali bersama saya dengan melanjutkan pembahasan kemaren. Wait ... Sebenernya apa sih tujuan saya membuat pembahasan masalah antara produsen dan reseller ? Sekali lagi saya katakan saya bukan ahlinya, adanya blog ini bisa memberikan saya keleluasaan dalam menuangkan ilmu yang saya dapat dan dengan rencana bisnis saya ke depan. So ... dasarnya memang lebih kepada opini saya dan juga sumber ilmu dari beberapa kelas online bisnis yang saya ikuti. Lalu mengapa sih ini menjadi sangat penting buat saya ? Sebagai pelaku bisnis yang mana saya sebagai produsen dan juga reseller, maka saya ingin berbagi pengalaman dan sharing ilmu yang pernah saya dapatkan. Dalam hal ini, tidak hanya menguntungkan buat yang membaca, namun lebih kepada menjaga tekad saya untuk bisa mewujudkan Odys Food sebagai suatu usaha rumahan yang memproduksi jenis makanan beku yang home-made, bebas MSG, bebas pengawet, higenis, sehat dan bisa membuka peluang bua

3. PUSH YOUR LIMIT

Holla pejuang bloger … Masih semangat donk yaaa … Jumpa lagi dengan saya, dalam pembahasan bisnis ala saya. Jika kemaren kita sedikit mengulas reseller dan dropship, diujung tulisan saya, saya sedikit menyinggung agar kita bisa push limit. Sebenarnya apa sih push limit itu ? dan kapan waktu yang tepat kita perlu untuk mengepush limit kita ? Push limit diartikan pemaksaan di batas kemampuan kita, seperti kondisi dimana kita dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu. Waktunya kapan ? yaa tergantung kebutuhan, berikut saya coba paparkan dari apa yang disadur dari group pasukan B Erl Cosmetic. Push yourself because no one else is going to do it for you. Sebagai contoh banyak yang tidak sadar bahwa pandemi Covid-19 mampu mengubah pola hidup sebagian besar manusia. Sebelum virus ini menyebar, kita semua memiliki alasan masing-masing yang dijadikan pembenaran atas kebiasaan yang kita lakukan. Ada yang setiap hari kumpul-kumpul dengan teman-temannya yang tidak baik sehingga ia ter

6. Kekuatan Itu Bernama Mental

Hai pejuang bloger ... Pernah punya pengalaman nekad nggak ? nekad dalam usaha ... maksutnya, tidak ada persiapan khusus, namun mengambil keputusan spontan hanya karena sebagian hati mengatakan ini hal yang patut dicoba, dan sebagian lainnya menguji keberanian melakukan sesuatu yang baru. Itu terjadi sama saya, waktu memutuskan untuk berjualan roti. saya suka roti ... apalagi tinggal makan hahahahah roti itu mengingatkan saya akan masa kecil. duluu banget waktu masih duduk di bangku SD Setiap sore, saya menunggu abang roti lewat dengan mobil bergambar koki memegang roti hangat. dulu cara penjualan roti dengan menjemput bola, masih jarang dititip ke warung atau swalaayan, padahal seingat saya lebih keren seperti saya kecil dulu. mobil roti itu lewat sekitar jam 16.00 lalu sambil membunyikan musik panggilan roti, anak-anak akan segera mendekat, lalu merayu orang tua mereka untuk membeli. hampir setiap hari, tukang roti tahu bahwa daerah perumahan terkenal dengan anak-anak yang bisa membu