Masih semangat donk yaaa …
Jumpa lagi dengan saya, dalam pembahasan bisnis ala saya.
Jika kemaren kita sedikit mengulas reseller dan dropship,
diujung tulisan saya, saya sedikit menyinggung agar kita bisa push limit.
Sebenarnya apa sih push limit itu ? dan kapan waktu yang tepat
kita perlu untuk mengepush limit kita ?
Push limit diartikan pemaksaan di batas kemampuan kita,
seperti kondisi dimana kita dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu.
Waktunya kapan ? yaa tergantung kebutuhan, berikut saya coba paparkan dari apa yang disadur dari group pasukan B Erl Cosmetic.
Push yourself because no one else is going to do it for you.
Sebagai contoh banyak yang tidak sadar bahwa pandemi
Covid-19 mampu mengubah pola hidup sebagian besar manusia. Sebelum virus ini
menyebar, kita semua memiliki alasan masing-masing yang dijadikan pembenaran
atas kebiasaan yang kita lakukan.
Ada yang setiap hari kumpul-kumpul dengan teman-temannya
yang tidak baik sehingga ia terbawa arus melakukan hal tidak terpuji pula.
Untuk menghentikan kebiasaan itupun tidak bisa, alasannya takut tidak punya
teman lagi.
Tapi ketika pandemi datang, mereka semua dipaksa
mengkarantina diri masing-masing di dalam rumah. Berminggu-minggu berlalu tanpa
kumpul-kumpul, nyatanya mereka bisa!
Ada pula yang hobi pergi shopping membeli barang yang tidak
ia butuhkan dan menghamburkan uang tanpa kejelasan apa manfaatnya. Untuk
menghentikan kebiasaan itupun tidak bisa, alasannya butuh menyegarkan pikiran.
Saat terjadi pandemi, mereka akhirnya dipaksa tidak pergi
kemana-mana. Sudah beberapa pekan berlalu tanpa belanja yang mubazir, nyatanya
mereka mampu!
Rupanya mengubah kebiasaan itu memang tidak mudah. Tetapi
jika disertai sedikit paksa, barulah kita menyadari ternyata kita mampu
berubah.
Contoh lain adalah saat bulan ramadan datang, sebagian dari
kita tidak mampu mengeluarkan potensi terbaik dirinya kecuali setelah dipaksa.
Selama sebelas bulan kita nyaris tidak menjalankan satupun
puasa sunnah dan masing-masing memiliki alasan yang dijadikan pembenaran. Ada
yang takut lapar, banyak pekerjaan, ataupun menganggap puasa sunnah bisa lain
kali.
Tapi ketika Ramadhan datang, kita semua dipaksa menahan
lapar dan haus sejak fajar hingga Maghrib. Meskipun pekerjaan tetap sama
banyaknya seperti kemarin-kemarin, nyatanya kita bisa!
Belum lagi di malam hari. Rasanya kita tidak pernah
sekalipun shalat malam hingga puluhan rakaat. Untuk mengerjakannya sulit
sekali, alasannya karena ngantuk dan lelah.
Saat jumpa dengan Ramadhan, kita dipaksa melaksanakan shalat
tarawih yang demikian banyak rakaatnya, nyatanya kita mampu!
Oleh karena itu, ketahuilah bahwa kita memang membutuhkan
pemaksaan yang positif. Tanpa paksaan, entah berapa puluh tahun lagi kita bisa
menjadi baik. Jadi, paksalah diri kita agar kita bisa mengeluarkan hal terbaik
dari diri kita.
Paksakan untuk membaca Al-Qur'an satu atau dua juz setiap
hari. Paksa diri untuk bersedekah lebih banyak. Paksa jemari agar tidak
berlama-lama di depan medsos. Paksa mata dan lisan dari aktivitas yang
merugikan. Push your limit! Tak ada orang lain, hanya kita yang mampu
melakukannya untuk diri kita sendiri!
Dalem ya ? … makjleb gitu rasanya,
Nah bagaimana jika dalam berbisnis ?
Nggak perlu bahas jauh-jauh ya, dalam produksi Odys Food
saja, karena saya sebagai seorang IRT dengan segala kesibukan negara di rumah
saya, memproduksi nugget memerlukan usaha dan waktu yang perlu di jadwalkan.
Memang sudah menjadi konsekuensi saya, namun terkadang
dengan beberapa pekerjaan rumah dan mengurusi penjualan, saya keteteran dalam
mengatur waktu untuk memproduksi nugget. Efeknya apa ? stok nugget baru bisa terkumpul
pada hari yang tidak tentu, terkadang saya juga membuka orderan dengan sistem
PO. Sehingga saya bisa memperkirakan dengan kemampuan dan waktu yang saya
miliki.
Namun kondisi diatas akan menimbul ketidakpastian
stok. Jika setelah produk semua dibeli oleh konsumen, maka tidak ada stok yang
tersedia, padahal seharusnya seorang produsen harus memiliki limit stok.
Sedangkan saat tidak ada orderan, produksi tetap berjalan,
dan produk yang dihasilkan akan menjadi stok sesuai kemampuan si produksi.
Menurut saya kondisi seperti inilah yang harus dilakukan
push limit.
Saya sudah tidak boleh lagi berdasarkan mood dan waktu yang
saya punya untuk memproduksi nugget, namun saya harus memiliki jadwal yang
tetap, target produksi yang jelas, sehingga stok produk saya tetap bisa
dikendalikan.
Pun jika saya ingin membuka PO, saya harus tetap memiki stok
sehingga jika kurang dari PO yang masuk, saya tetap memproduksi atau membuat
sesuai target yang sudah ditentukan tiap bulannya. Sehingga sisanya akan
kembali masuk sebagai stok.
Berikut beberapa PR penting buat saya :
- Memiliki karyawan untuk membantu dalam proses produksi
- Memiliki karyawan untuk persiapan produksi, seperti : membersihkan ayam, memisahkan kulit dan tulang dari ayam, memotonga dan mengepak.
- Memiliki karyawan untuk proses pelumuran tepung panir yang mana menghabiskan waktu yang cukup lama dan sekalian mengepak produk.
- Membuat target mingguan untuk produksi nugget, misal seminggu harus memiliki stok 50 pek.
- Proses produksi varian produk lain pada hari yang berbeda saat memproduksi nugget, dan membuat jadwal untuk kegiatan produktif karyawan, seperti :
-
Hari senin, rabu dan jumat memproduksi nugget
ayam
-
Hari selasa produksi ayam sariwangi dan ayam
katsu
-
Hari kamis produksi tahu bakso
-
Sabtu pencatatan dan rekap orderan
-
Minggu karyawan libur, saya belanja untuk
keperluan produksi seminggu depan, termasuk bahan baku, packaging, dan bahan
pelengkap lainnya.
Ini baru dalam proses produksi ya …
Untuk kedepannya akan saya bahas prosedur handling dan mekanisme
marketing.
Dengan PR tersebut diatas, menjadi acuan saya untuk bisa
mengepush limit saya, jika pun saya belum menemukan karyawan, setidaknya saya
memiliki rencana untuk bisa mengepush limit saya sehingga produk saya selalu
tersedia.
Push
the limit tidak hanya dalam hal produksi, namun dalam bisnis itu menjadi satu
kesatuan yang saling berkaitan dengan hasil produksi, dalam hal memasarkannya
serta dalam hal keuangannya.
"Push
The Limit...!!!"
Kata-kata
ajaib yang menghadirkan keadaan antara kesempatan, kesiapan dan kecepatan dalam
waktu tertentu! hasilnya maka seperti mukjizat.
Kondisi
seperti ini harus lazim dan harus jadi bagian dalam diri seorang pembisnis,
membuat impian sukses jadi semakin dekat.
Prinsip2
membangun Push The Limit yang sukses (dalam Workshop How To Sell Property
Expert with Harry Afandy, Yogyakarta 26-27 Oktober 2019) :
1. Ada kebutuhan dalam angka dan berupa bentuk wajib,
2. Ada keresahan bila tidak terealisasi point no. 1,
3. Bangun situasi urgensi point no.1 dan 2,
4. Ada batas waktu tempuh realisasi,
5. Konversikan point. 1, 2, 3 dan 4 dalam bentuk target-target,
6. Makin spesifik targetnya dengan angka kebutuhannya makin kuat dan masuk akal
mencapainya,
7. Cek list siapa saja yang dapat menerima(prospek saja) dari target-target
spesifik,
8. Segera "DO" and "engagement"
9. Bangun result cepat, bila cocok teruskan, bila tidak cepat beralih prospek
berikutnya.
10. Buat Point-point kesepakatan,
11. Segera Realisasikan 3x24 jam paling lama.
12. Lihat hasilnya dan jangan lupa berdoa dan bersyukur ya!
13. Angka-angka itu penting walau kadang sepertinya terlalu saklek atau
berhitung tapi lebih baik daripada tidak dapat dikonversi!
Semoga
dengan berani mengepush limit kita, sistem bisnis yang kita punya semakin
terintegrasi, dan solid dari dalam. Semua pasti ada pengorbanannya, tapi ini
layak untuk dilakukan, jika mimpi saya suatu saat saya akhirnya memilki
workshop untuk proses produksi Odys Food tercapai, memiliki banyak karyawan,
merubah kebiasaan saya, beradaptasi dengan segala perubahan maka mulai dari
sekarang saya harus menge-push limit saya.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa esok hari tentunya dengan pembahasan ngolar ngidul uprek-uprek bisnis ala saya tentunya dengan sumber yang bisa dipercaya. terima kasih …
Push yourself because no one else is going to do it for you. Siapp laksanakan. Nice share ya Mba Ietha... reminder agar lebih semangat lagi nihh
BalasHapusalhamdulillah ..
Hapusyes push your limit yaaaa
jangan kasih kendor istilahnya hahahhaha
Push the limit. Wow, keren banget kata-kata ini. Bukan hanya di bisnis mgk ya Mbak, di kantoran juga perlu yg sprti ini. Mendorong diri agar lbh bersemangat.. nambah ilmu baru nih, makasih Mbak.
BalasHapusyes bener say ..
Hapusalhamdulillah ... sama-sama yaaa
Keren banget, mak. Push the limit ini jadi inget juga sama perumpamaan hardworker. Mereka sering push over their own limit. Sukaaa sama tulisannya
BalasHapusiya mak, karena terkadang kita tuh butuh dipaksa biar bisa jalan ...
Hapusmakasih ya say