Dear babe,
Apa kabar?
Semoga babe di sana tidur layaknya pengantin baru, diampuni dosanya, diterima taubatnya. Aamiin ...
Tahun ini, babe tak terasa menginjak tahun ke 5 meninggalkan dunia fana ini, babe seperti sudah berhasil hidup di dunia dan telah tuntas beribadah kepada Alloh.
Apa yang bisa saya lakukan?
Menangisi kepergian yang masih sering saya lakukan karena tak kuasa menahan rindu.
Mendengarkan setiap surah dalam salat yang biasa babe bacakan saat berjamaah dan saya bisa sampai menitikkan air mata.
Saya masih ingat sekali bagaimana sangking tartil bacaan beliau, jenggot sampai bergoyang-goyang bersamaan dengan bacaan dilantunkan.
Sungguh saya sangat rindu moment itu, momen kebersamaan waktu menunggu sholat isya di dalam kamar salat rumah kami.
Babe selalu membaca Alquran, terkadang sembari meminta pijet sama mamak, sambil ngobrol bersama anak-anak dan terkadang membahas masalah serius.
Tak ayal terjadi konflik antara babe dengn anak-anaknya, saya pun pernah dapat gilirannya, saya anggap itu sebagai bahasa cinta babe.
Bicara tentang bahasa cinta babe, saya memiliki ruang khusus dalam hati terdalam untuk menyimpan setiap moment kebersamaan dengan beliau.
Saya tahu, babe bukanlah seorang ayah yang penyabar dan menyampaikan kasih sayangnya dengan terang-terangan.
Bahasa cinta babe sangat tidak mudah untuk dipahami, bukan karena tidak jelas bahasanya, namun karena karakter babe sendiripun sangat mempengaruhi bahasa cinta yang beliau sampaikan.
Namun babe tak pernah berbohong,
Babe benar ...
Seperti saat saya berusaha menjaga waktu menunggu antara salat magrib dan isya untuk tetap di kamar salat, bersama anak-anak dan suami, ternyata tak semudah itu.
Suami lebih sering pulang di atas waktu isya, dan anak-anak terkadang memiliki kegiatan masing-masing dan mengerjakan tugas sekolah.
Sungguh saat dulu, babe sangat menjaga waktu kebersamaan singkat itu, saya saat ini merasakan bahwa anak-anak tidak mudah untuk diam di kamat salat.
Saat malam iedul fitri dan iedul adha, menjadi moment terindah buat saya. Di malam itu setelah kami berbuka puasa, sembari menunggu adzan isya kami takbiran bersama.
Moment indah tadi akan selalu saya terapkan di dalam kebisaan mody dan kynan, semoga mereka bisa mengingat bahasa cinta saya, menjaga kebiasaan baik babe selama hidupnya.
Terima kasih babe,
#blogjadibuku
#batch4
#day1
Komentar
Posting Komentar