Langsung ke konten utama

Janji jiwa



Bontang, 1 Agustus 2020

Dear babe,

Apa kabar?

Semoga babe di sana tidur layaknya pengantin baru, diampuni dosanya, diterima taubatnya. Aamiin ...

Tahun ini, babe tak terasa menginjak tahun ke 5 meninggalkan dunia fana ini, babe seperti sudah berhasil hidup di dunia dan telah tuntas beribadah kepada Alloh.

Apa yang bisa saya lakukan?

Menangisi kepergian yang masih sering saya lakukan karena tak kuasa menahan rindu.

Mendengarkan setiap surah dalam salat yang biasa babe bacakan saat berjamaah dan saya bisa sampai menitikkan air mata.

Saya masih ingat sekali bagaimana sangking tartil bacaan beliau, jenggot sampai bergoyang-goyang bersamaan dengan bacaan dilantunkan.

Sungguh saya sangat rindu moment itu, momen kebersamaan waktu menunggu sholat isya di dalam kamar salat rumah kami.

Babe selalu membaca Alquran, terkadang sembari meminta pijet sama mamak, sambil ngobrol bersama anak-anak dan terkadang membahas masalah serius.

Tak ayal terjadi konflik antara babe dengn anak-anaknya, saya pun pernah dapat gilirannya, saya anggap itu sebagai bahasa cinta babe.

Bicara tentang bahasa cinta babe, saya memiliki ruang khusus dalam hati terdalam untuk menyimpan setiap moment kebersamaan dengan beliau.

Saya tahu, babe bukanlah seorang ayah yang penyabar dan menyampaikan kasih sayangnya dengan terang-terangan.

Bahasa cinta babe sangat tidak mudah untuk dipahami, bukan karena tidak jelas bahasanya, namun karena karakter babe sendiripun sangat mempengaruhi bahasa cinta yang beliau sampaikan.

Namun babe tak pernah berbohong,
Babe benar ...

Seperti saat saya berusaha menjaga waktu menunggu antara salat magrib dan isya untuk tetap di kamar salat, bersama anak-anak dan suami, ternyata tak semudah itu.

Suami lebih sering pulang di atas waktu isya, dan anak-anak terkadang memiliki kegiatan masing-masing dan mengerjakan tugas sekolah.

Sungguh saat dulu, babe sangat menjaga waktu kebersamaan singkat itu, saya saat ini merasakan bahwa anak-anak tidak mudah untuk diam di kamat salat.

Saat malam iedul fitri dan iedul adha, menjadi moment terindah buat saya. Di malam itu setelah kami berbuka puasa, sembari menunggu adzan isya kami takbiran bersama.

Moment indah tadi akan selalu saya terapkan di dalam kebisaan mody dan kynan, semoga mereka bisa mengingat bahasa cinta saya, menjaga kebiasaan baik babe selama hidupnya.

Terima kasih babe,

#blogjadibuku
#batch4
#day1


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5. Please ... Don't Judge The Book From The cover

"Maju Bukan Karena Dipuji ,  Mundur Bukan Karena Dicaci" Hai pejuang bloger ...  Pernah nggak ngalamin kalau kita tuh  dinilai dari suara kita ? Belum pernah bertemu, hanya komunikasi lewat chat. Bukan pula komunikasi sebagai teman, Apalagi sahabat, ini bicara tentang pekerjaan. Saya cerita lagi boleh ya ... Setelah pekerjaan yang dia bekerja tapi tidak digaji di cerita saya sebelumnya  https://iethajannah.blogspot.com/2020/06/mau.html , saya lalu dibuat kecewa. duhhh baper banget kayaknya hahahhaha. Saya tuh merasa kehilangan pekerjaan, sehingga saya merasa setelah ini saya kerja apa? Bayang-bayang mencari pekerjaan sulit membuat saya memiliki kekawatiran berlebih. Selama tiga hari saya menangisi pekerjaan saya yang saya sangat kecewa dengan kamuflase dan kebohongan. Babe walaupun di satu sisi senang saya akhirnya menyadari dan berhenti bekerja, toh ikut merasakan kesedihan dan kesusahan saya. Babe bilang, di luar sana masih banyak pekerjaan yang lebih mumpuni dan berkualita

6. Kekuatan Itu Bernama Mental

Hai pejuang bloger ... Pernah punya pengalaman nekad nggak ? nekad dalam usaha ... maksutnya, tidak ada persiapan khusus, namun mengambil keputusan spontan hanya karena sebagian hati mengatakan ini hal yang patut dicoba, dan sebagian lainnya menguji keberanian melakukan sesuatu yang baru. Itu terjadi sama saya, waktu memutuskan untuk berjualan roti. saya suka roti ... apalagi tinggal makan hahahahah roti itu mengingatkan saya akan masa kecil. duluu banget waktu masih duduk di bangku SD Setiap sore, saya menunggu abang roti lewat dengan mobil bergambar koki memegang roti hangat. dulu cara penjualan roti dengan menjemput bola, masih jarang dititip ke warung atau swalaayan, padahal seingat saya lebih keren seperti saya kecil dulu. mobil roti itu lewat sekitar jam 16.00 lalu sambil membunyikan musik panggilan roti, anak-anak akan segera mendekat, lalu merayu orang tua mereka untuk membeli. hampir setiap hari, tukang roti tahu bahwa daerah perumahan terkenal dengan anak-anak yang bisa membu

3. PUSH YOUR LIMIT

Holla pejuang bloger … Masih semangat donk yaaa … Jumpa lagi dengan saya, dalam pembahasan bisnis ala saya. Jika kemaren kita sedikit mengulas reseller dan dropship, diujung tulisan saya, saya sedikit menyinggung agar kita bisa push limit. Sebenarnya apa sih push limit itu ? dan kapan waktu yang tepat kita perlu untuk mengepush limit kita ? Push limit diartikan pemaksaan di batas kemampuan kita, seperti kondisi dimana kita dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu. Waktunya kapan ? yaa tergantung kebutuhan, berikut saya coba paparkan dari apa yang disadur dari group pasukan B Erl Cosmetic. Push yourself because no one else is going to do it for you. Sebagai contoh banyak yang tidak sadar bahwa pandemi Covid-19 mampu mengubah pola hidup sebagian besar manusia. Sebelum virus ini menyebar, kita semua memiliki alasan masing-masing yang dijadikan pembenaran atas kebiasaan yang kita lakukan. Ada yang setiap hari kumpul-kumpul dengan teman-temannya yang tidak baik sehingga ia ter