Langsung ke konten utama

CHYBK_Cerita Pertama_Bab5

 Bab 5 Rudi is Nania's Hero



Masih terekam jelas dalam ingatan Rudi, kenangan lucu ketika pertama kali bertemu dengan Nania dalam seminar litersi yang diadakan oleh kampusnya. Rudi seakan bisa melihat perempuan tangguh yang menyampaikan prolog dalam pembukaan seminar tersebut. Rudi jatuh cinta pada pandangan pertama.

“Yak pertanyaan terkahir” kata Nania kala itu, Rudi seketika mengangkat tangannya, ia juga tak tahu pasti apa yang akan ditanyakannya. Ia lalu menelan ludah, dan dengan wajah yang pias berdiri dan berhadapan dengan perempuan yang ia suka, membuat kalimat yang ia keluarkan dari mulutnya bukan pertanyaan yang terkait dengan materi literasi, ia justru melontarkan pertanyaan konyol pada Nania.

“Bagaimana jika kita makan siang bersama?” spontan para peserta yang hadir sama berteriak riuh dan bersiut-siutan. Nania yang saat itu belum siap dengan pertanyaan spontan seperti itu, hanya tertawa dan tak tahu harus berkata apa. Para hadirin saat itu lalu saling berteriak “Mau … mau” begitu terus hingga memaksa Nania untuk mengangguk menyetujui ajakan memalukan dari Rudi.

Maka semenjak makan siang hari itu, mereka tak pernah menyangka akan menjadi sangat dekat. Rudi yang usianya lebih muda sangat dewasa di mata Nania. Rudi pun merasakan rasa nyaman jika membahas apapun dengan Nania, akhirnya tiga bulan kemudian mereka berdua mengikrarkan sebagai seorang kekasih.

Keduanya tak masalah dengan kesibukan harian yang mereka jalankan, mereka selalu menemukan cara dan waktu untuk bisa berdua. Hubungan mereka bukanlah hubungan pacaran anak ABG, mereka sudah sepakat untuk saling serius. Saling mendalami karakter dan hobby masing-masing. Saling support dan menjadi semakin yakin satu sama lain.

Apakah selalu mudah seperti itu hubungan itu ? tentu saja tidak, mereka pun menemukan kendala saat mereka bergesekan masalah perbedaan pendapat.Belum lagi perbedaan lingkungan pertemanan antara mereka tak kunjung membuat sering bertengkar. Rudi yang masih mahasiswa, terkadang merasa minder dengan teman-teman Nania yang sudah memiliki posisi yang bagus di perusahaan tersebut. 

"Tony itu ada niat nggak baik deh sama kamu Nan." di kala itu Rudi pernah mengingatkan Nania agar berhati-hati untuk menanggapi sikap seniornya yang terlihat sekali menyukai Nania.

"Itu hanya perasaanmu saja Rud ... Tony mah emang begitu orangnya, ramah, baik hati dan sangat perhatian, saya rasa nggak cuma saya deh yang digituin" Nania menjelaskan sambil menyeruput jus alpukatnya saat jam makan siang mereka makan bersama.

"Yakin? semua teman perempuan di kantor sama perhatiannya?" Rudi berusaha menggali.

"Emm iya kali ya, ah ... udah nggak usah dipikirin" sambil mencubit pipi Rudi, Nania masih menganggap kalau Tony tidak memiliki niat jahat.

Hingga akhirnya, saat mereka berada dalam satu tim yang sama untuk kepergian dinas kantor, barulah terungkap jika Tony memang memilki niat tak baik pada Nania. Malam itu Nania yang sedang berada di kota Bali sebagai pengisi acara literasi.

Saat acara sudah selesai Tony rupa-rupanya yang melihat Tania duduk sendirian dan terlihat sangat lelah, mengajak Nania untuk relax sejenak di pub yang tak jauh dari hotel. Nania awalnya menolak, karena merasa risih dan tidak pernah pergi ke tempat seperti itu. Namun karena kata Tony teman-teman yang lain sudah menunggu mereka disana, jadilah Nania setuju untuk ikut, ia sempat mengabarkan Rudi sebelum sampai di pub tersebut.

Untungnya saat itu Rudi mengenali salah satu teman Nania, dan berusaha mengecek keberadaan mereka apakah benar di dalam salah satu pub yang sama dengan Nania? ternyata dari balasan temannya, mereka sudah berada di kamar.

Tentu saja hal ini membuat Rudi panik dan segera mengabari Nania, tapi tak diangkat. Rudi lalu meminta tolong teman-teman mereka untuk segera menjemput Nania. Dan benar saja, sesampainya di pub tersebut, teman-teman Nania melihat Tony sedang memasukkan sesuatu pada minuman Nania saat ia ke toilet.

Tanpa berpikir panjang, teman-teman Nania sempat mengambil foto dan menyusul Nania di toilet dan menunjukan padanya. Alangkah kaget dan marahnya Nania, segera ia datangi Tony yang sedang duduk manis sambil tersenyum menyambutnya, sedikit kaget karena melihat teman-teman Nania beneran hadi di pub itu.

"Kak ... saya mau pulang" ujar Nania sambil menahan marahnya.

"Hei, saya sudah belikan minuman loh, ayuk minum dulu, kalian juga mau?" Tony bahkan menawarkan ide minuman kepada teman-teman Nania yang dua-duanya perempuan.

"Nggak kak, aku capek, aku duluan pulang ke hotel" Nania sudah malas dan ingin segera pulang, ia tak ingin memperpanjang dan berhadapan dengan seniornya. ia merasa pekerjaannya sedang dipertaruhkan disini. Tapi ia juga merasa kecewa karena serendah itu ia diperlakukan.

"Sini dulu deh cantik ..." Tony menarik tangan Nania, dan dengan disentuhnya tangannya itu sejurus Nania sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya, teringatlah ia akan niat busuk Tony, dan tanpa berkata apa-apa, Nania lalu menampar pipi Tony.

Tony terhuyung kebelakang, karena setelah ditampar, tubuh Tony didorong kuat oleh 2 teman Nania, lalu Nania meraih minuman yang seharusnya untuknya, segara ia siramkan ke arah wajah Tony dan segera menarik 2 temannya untuk segera pergi dari pub itu.

Mereka segera menaiki taxi yang kebetulan berhenti didepan pub dan segera kembali ke hotel, tanpa berfikir panjang, Nania lalu mengirimkan bukti foto tersebut ke Tony dan akan mengancam membeberkan ke perusahaan jika ia tidak segera resign dan pergi jauh dari hidup Nania.

Tony marah bukan kepalang, tak disangkanya 2 teman Nania bisa mendapatkan fotonya dengan jelas sedang memasukka bubuk ke dalam minuman berwarna merah yang dipesan olehnya. Nania segera menelepon Rudi, meminta maaf karena sudah tak menghiraukan peringatan dari pacarnya.

"besok pulang ya, aku jemput di bandara" Rudi tegas memberikan jawaban setelah Nania bercerita panjang kali lebar mengenai kondisinya. ia tahu Rudi sedang kawatir disana. 

Esok harinya Nania dan temannya segera cek out dari hotel, ternyata diketahui, Tony segera cek out setelah kejadian di pub itu. ia pun mereschedule ulang jadwal pesawatnya. Rupa-rupanya ancaman Nania berhasil. Dan Tony diketahui langsung mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

Nania adalah orang yang sangat ramah, periang dan mudah bergaul dengan siapa saja. Karena kelebihannya itulah, Nania sering ceroboh, dan tidak  peka melihat seseorang yang berniat buruk kepadanya.setelah kejadian itu, Nania makin merasa beruntung memilki kekasih Rudi. entah apa yang terjadi malam itu jika ia tidak mengirimkan pesan ke Rudi dan Rudi tidak memiliki insting kuat akan musibah yang akan datang. Nania banyak belajar dari kedewasaan Rudi. 


(Bersambung ...)

#day5

#blogjadibuku

#catatanhatiyangbertahankarenaMu

Link sebelumnya : Bab 4


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5. Please ... Don't Judge The Book From The cover

"Maju Bukan Karena Dipuji ,  Mundur Bukan Karena Dicaci" Hai pejuang bloger ...  Pernah nggak ngalamin kalau kita tuh  dinilai dari suara kita ? Belum pernah bertemu, hanya komunikasi lewat chat. Bukan pula komunikasi sebagai teman, Apalagi sahabat, ini bicara tentang pekerjaan. Saya cerita lagi boleh ya ... Setelah pekerjaan yang dia bekerja tapi tidak digaji di cerita saya sebelumnya  https://iethajannah.blogspot.com/2020/06/mau.html , saya lalu dibuat kecewa. duhhh baper banget kayaknya hahahhaha. Saya tuh merasa kehilangan pekerjaan, sehingga saya merasa setelah ini saya kerja apa? Bayang-bayang mencari pekerjaan sulit membuat saya memiliki kekawatiran berlebih. Selama tiga hari saya menangisi pekerjaan saya yang saya sangat kecewa dengan kamuflase dan kebohongan. Babe walaupun di satu sisi senang saya akhirnya menyadari dan berhenti bekerja, toh ikut merasakan kesedihan dan kesusahan saya. Babe bilang, di luar sana masih banyak pekerjaan yang lebih mumpuni dan berkualita

6. Kekuatan Itu Bernama Mental

Hai pejuang bloger ... Pernah punya pengalaman nekad nggak ? nekad dalam usaha ... maksutnya, tidak ada persiapan khusus, namun mengambil keputusan spontan hanya karena sebagian hati mengatakan ini hal yang patut dicoba, dan sebagian lainnya menguji keberanian melakukan sesuatu yang baru. Itu terjadi sama saya, waktu memutuskan untuk berjualan roti. saya suka roti ... apalagi tinggal makan hahahahah roti itu mengingatkan saya akan masa kecil. duluu banget waktu masih duduk di bangku SD Setiap sore, saya menunggu abang roti lewat dengan mobil bergambar koki memegang roti hangat. dulu cara penjualan roti dengan menjemput bola, masih jarang dititip ke warung atau swalaayan, padahal seingat saya lebih keren seperti saya kecil dulu. mobil roti itu lewat sekitar jam 16.00 lalu sambil membunyikan musik panggilan roti, anak-anak akan segera mendekat, lalu merayu orang tua mereka untuk membeli. hampir setiap hari, tukang roti tahu bahwa daerah perumahan terkenal dengan anak-anak yang bisa membu

3. PUSH YOUR LIMIT

Holla pejuang bloger … Masih semangat donk yaaa … Jumpa lagi dengan saya, dalam pembahasan bisnis ala saya. Jika kemaren kita sedikit mengulas reseller dan dropship, diujung tulisan saya, saya sedikit menyinggung agar kita bisa push limit. Sebenarnya apa sih push limit itu ? dan kapan waktu yang tepat kita perlu untuk mengepush limit kita ? Push limit diartikan pemaksaan di batas kemampuan kita, seperti kondisi dimana kita dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu. Waktunya kapan ? yaa tergantung kebutuhan, berikut saya coba paparkan dari apa yang disadur dari group pasukan B Erl Cosmetic. Push yourself because no one else is going to do it for you. Sebagai contoh banyak yang tidak sadar bahwa pandemi Covid-19 mampu mengubah pola hidup sebagian besar manusia. Sebelum virus ini menyebar, kita semua memiliki alasan masing-masing yang dijadikan pembenaran atas kebiasaan yang kita lakukan. Ada yang setiap hari kumpul-kumpul dengan teman-temannya yang tidak baik sehingga ia ter