Catatan Hati Yang Bertahan KarenaMu
Penulis : Ietha Jannah
“He love me? He
love me not … Apalah arti pernikahan jika harus berbagi? madu rasanya tak
selamanya manis, meski pahit dan membekas di lidah, tapi khasiat madu justru
makin teruji. Alloh yang membuat madu terasa manis, walaupun dengan air mata
dan pengorbanan untuk mendapatkan arti berbagi dalam pernikahan”
~ietha~
#Cerita Pertama
Jejak Kisah Siti Nurbaya Milenial
BAB I Antara Nania, Rudi dan Mas Agung
Nania
menghembuskan nafasnya dengan berat, akhirnya terkirim sudah pesan singkat
tanda perpisahannya dengan laki-laki yang selama dua tahun ini sudah menjadi
pelabuhan cintanya. Dua tahun bersama-sama dalam ikatan komitmen saling
mendukung karir yang sedang ditempuh, berjanji untuk selalu bersama walaupun
jarak usia terbentang 3 tahun, Nania tak mengapa memiliki pasangan hidup yang
lebih muda.
Teman-temannya sama mengolok karena ia mendapatkan
brondong manis, pun banyak juga yang ikut bahagia karena Rudi, laki-laki yang
menjadi pacarnya itu sangat sopan dan baik hati. Nania pertama kali bertemu
dengan Rudi saat menghadiri seminar tentang literasi yang diadakan oleh
perusahaan tempat ia bekerja di salah satu perguruan tinggi terkenal di
Jakarta.
Saat itu Nania bertugas menjadi MC acara
tersebut, dan pada saat sesi tanya jawab, pada pertanyaan terakhir saat acara
akan ditutup, Rudi bertanya dengan pertanyaan yang sangat membuat malu Nania.
Nania tersenyum jika mengingat moment itu. Dilihatnya lagi foto mereka berdua.
Nania membaca lagi pesan singkatnya, tertulis kalimat patah arang antara
memilih memperjuangkan cintanya pada Rudi atau mengikuti kemauan Orang tuanya.
Semua menjadi sangat dilematis.
Nania tak bisa berbuat banyak lagi, ia
telah mengerahkan semua ide agar bisa membatalkan perjodohannya dengan anak
dari sahabat ayahnya. Nania mengerti, bahwa persahabatan ayahnya juga penting,
ayah ingin membalas budi baik kepada keluarga Pak Herman selama ini, dengan
menyepakati obrolan di masa lalu mengenai perjodohan anak mereka.
Nania juga mengenal Mas Agung semenjak
kecil. Namun karena saat Nania kecil mengidap penyakit asma akut, maka ia tak
pernah bisa ikut bermain dengan Mas Agung, mereka hanya saling sapa seadanya.
Mas Agung juga sedari kecil bukan orang yang pandai bicara. Cenderung malu dan
pendiam. Tak pernah pula berusaha mengajak ngobrol Nania kecil saat itu. Nania
tak begitu ingat wajahnya hingga sebulan lalu, ia diajak oleh orang tuanya ke rumah
megah orang tua Mas Agung yang baru saja pindah dari Amerika.
Mas Agung memutuskan ikut bersama orang tuanya, memutuskan untuk meneruskan usaha ayahnya di Indonesia. Mas Agung tipe anak yang juga selalu menuruti kemauan orang tua, baginya mengabdi kepada kemauan orang tua adalah sebuah keharusan, bukan fleksibilitas. Ia memilih menurut dibandingkan harus bertengkar hebat dengan ayahnya, ia memilih menurut agar ibunya tak bertambah sakitnya. Mas Agung juga tak suka dengan perjodohan itu, apalagi sudah lupa dengan perempuan yang bernama Nania.
(Bersambung ...)
#day1
#blogjadibuku
#catatanhatiyangbertahankarenaMu
Komentar
Posting Komentar