Langsung ke konten utama

Literasi Keuangan dan IRT


Dalam rangka mencapai kesejahteraan keuangan, seseorang perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi keuangan pribadi yang sehat. Sejauh mana pengetahuan, sikap dan implementasi seseorang dalam mengelola keuangan, dikenal dengan literasi keuangan. 

Menurut Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (2013) secara definisi, literasi diartikan sebagai kemampuan memahami, jadi literasi keuangan adalah kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan hidup bisa lebih sejahtera dimasa yang akan datang

Berkaitan dengan hal diatas, menurut saya Ibu Rumah Tangga (IRT) umumnya memiliki kebebasan yang lebih besar untuk membuat keputusan dalam hal keuangan keluarga. Banyak Ibu Rumah Tangga belajar masalah keuangan dari trial and error, namun hal itu belum mampu menjadikan mereka menjadi pelaku ekonomi yang cerdas dalam kehidupan saat ini. 

Mengapa?

Karena perempuan memiliki sifat konsumerisme yang tinggi, perempuan juga seringkali memiliki keingintahuan tentang hal-hal yang baru dan ingin memilikinya berdasarkan egonya, kelompoknya, dan masih banyak lagi alasan-alasan lain yang menggambarkan bahwa perempuan masih menjadi sasaran empuk bagi para penipu, seperti ajakan investasi bodong, penipuan, dan arisan berantai. untuk itulah perlu kiranya perempuan mengetahui literasi keuangan, agar dapat menjaga amanah dan harta keluarga.

Dalam ruang lingkup leih kecil, ada empat hal yang paling umum dalam literasi keuangan yaitu penganggaran,  tabungan, pinjaman, dan investasi.

1. Anggaran

Penganggaran keuangan dalam keluarga memerlukan konsistensi, perlu pencatatan untuk anggaran keluar dan pendapatan yang masuk (debet dan kredit), dan IRT kecenderungannya lebih telaten mencatat hingga detail. Pencatatan bisa dengan buku manual atau download aplikasi pencatatan di HP. Hal ini untuk memudahkan IRT di tengah kesibukannya tapi tetap bisa mencatat setiap transaksi.

2. Tabungan

Sebagai pemegang keuangan dalam keluarga, tugas IRT juga berusaha menyisihkan dari uang yang diberikan oleh suami dengan menabung.

Setiap orang memiliki caranya untuk menabung, namun berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya sempat mengalami kesusahan. Menabung hanya menjadi cadangan, bukan utama. Jadi dari semua pengeluaran, menabung saya tempatkan di akhir, yaitu di sisa uang yang ada.

Hal ini yang menyebabkan saya tidak pernah berhasil menabung, uang yang saya tabung sering kali bocor saya gunakan, atau karena tidak ada sisa, maka tidak jadi menabung.

Sampai akhirnya saya menemukan cara mudah dan memiliki konsistensi yang tinggi, yaitu menabung dengan nilai uang 20.000-an. Jumlah ini harus menggunakan uang kertas yang berwarna hijau ya. tidak boleh pecahannya. jadi prinsipnya setiap menemukan uang ini dari pemberian suami, atau kembalian dari belanja, maka harus masuk kedalam tabungan. 

Begitu juga, jika ingin menggunakan uang tersebut, berusahalah untuk menyimpan uang tersebut dan gunakan uang yang lain, dan uang tersebut bisa masuk ke dalam kaleng tabungan, begitu seterusnya.

(Sumber: Pribadi)

Cara menabung ini sudah berhasil saya terapkan selama 2 tahun belakangan ini, dan tidak disangka bahwa setelah kaleng tabungan penuh, dalam kurun waktu 3 bulan saya dapat mengumpulkan 3 juta rupiah. wowww, saya senang sekali. ketika sudah penuh, saya masukkan ke dalam rekening di Bank, dan mulai menabung dari awal lagi, begitu seterusnya.

lebih lanjut cara ini pernah saya share di sebuah artikel, klik link berikut ini Cara mudah menabung. Selamat mencoba ya.

3. Pinjaman

Pinjaman tidak hanya terkait dengan lembaga berbadan hukum, seperti Bank, lembaga keuangan, koperasi dan BMT. Namun bagi IRT masalah pinjaman ini lebih kepada saudara, teman bahkan tetangga.

Mengapa?

Karena jika badan yang sudah memiliki kekuatan hukum, maka sudah pasti harus meminta izin suami, dan surat keterangan dan berkas penting yang harus dipenuhi terlebih dahulu. 

Tapi ternyata lebih berbahaya jika pinjaman ini dilakukan tanpa seizin suami. Penipuan, bahkan berujung di kejar-kejar oleh lentenir akan menimpa IRT yang tidak berani menggunakan jalur pinjaman yang aman dan beresiko rendah.

dalam hal ini, perlu edukasi kepada IRT bagaimana pinjaman itu mudah dilakukan kepada badan usaha yang berbadan hukum, sehingga tidak menjadi incaran empuk para penipu.

4. Investasi

Sepanjang yang saya tahu investasi ini sangat bermanfaat untuk kita di masa depan. hal ini karena nilai mata uang makin tahun akan menurun, sedangkan beberapa barang nilainya akan semakin naik, seperti emas, tanah, dan properti.

Zaman dahulu, masalah investasi ini hanya digemari oleh mayoritas laki-laki. namun, karena di era milenial ini banyak perempuan yang lebih maju dan bekerj, maka banyak investasi yang dilakukan oleh perempuan bahkan IRT.

Hal ini sah-sah saja sepanjang antara suami dan istri sudah berkomumikasi dan saling mengetahui investasi apa yang dibeli dan kegunaannya untuk apa, sehingga menghindari masalah ketidakjelasan di kemudian hari.

Literasi keuangan menjadi hal penting yang perlu diedukasi kepada IRT agar IRT tidak menjadi sasaran empuk para penipu, dan semakin mengetahui cara tepat dalam mengatur keuangan agar tujuan kestabilan ekonomi keluarga tercapai.

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writing Challenge sahabat hosting

#30dayswritingchallengesahabathosting


Komentar

Postingan populer dari blog ini

3. PUSH YOUR LIMIT

Holla pejuang bloger … Masih semangat donk yaaa … Jumpa lagi dengan saya, dalam pembahasan bisnis ala saya. Jika kemaren kita sedikit mengulas reseller dan dropship, diujung tulisan saya, saya sedikit menyinggung agar kita bisa push limit. Sebenarnya apa sih push limit itu ? dan kapan waktu yang tepat kita perlu untuk mengepush limit kita ? Push limit diartikan pemaksaan di batas kemampuan kita, seperti kondisi dimana kita dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu. Waktunya kapan ? yaa tergantung kebutuhan, berikut saya coba paparkan dari apa yang disadur dari group pasukan B Erl Cosmetic. Push yourself because no one else is going to do it for you. Sebagai contoh banyak yang tidak sadar bahwa pandemi Covid-19 mampu mengubah pola hidup sebagian besar manusia. Sebelum virus ini menyebar, kita semua memiliki alasan masing-masing yang dijadikan pembenaran atas kebiasaan yang kita lakukan. Ada yang setiap hari kumpul-kumpul dengan teman-temannya yang tidak baik sehingga ia ter...

2. Mau Jadi Produsen atau Reseller ? (PART II)

Assalamualaikum ... Hai pejuang bloger, apa kabar malam ini ? kembali bersama saya dengan melanjutkan pembahasan kemaren. Wait ... Sebenernya apa sih tujuan saya membuat pembahasan masalah antara produsen dan reseller ? Sekali lagi saya katakan saya bukan ahlinya, adanya blog ini bisa memberikan saya keleluasaan dalam menuangkan ilmu yang saya dapat dan dengan rencana bisnis saya ke depan. So ... dasarnya memang lebih kepada opini saya dan juga sumber ilmu dari beberapa kelas online bisnis yang saya ikuti. Lalu mengapa sih ini menjadi sangat penting buat saya ? Sebagai pelaku bisnis yang mana saya sebagai produsen dan juga reseller, maka saya ingin berbagi pengalaman dan sharing ilmu yang pernah saya dapatkan. Dalam hal ini, tidak hanya menguntungkan buat yang membaca, namun lebih kepada menjaga tekad saya untuk bisa mewujudkan Odys Food sebagai suatu usaha rumahan yang memproduksi jenis makanan beku yang home-made, bebas MSG, bebas pengawet, higenis, sehat dan bisa membuka peluang bua...

4. KEMAUAN

Malam pejuang bloger … Percaya nggak ? Kalau kata MAU itu bisa jadi kunci untuk pembuka kemauanmu. Untuk masalah kebaikan saja, jika tidak ada kemauan, akan hanya jadi sebuah amalan yang biasa, dikerjakan sekali-kali, dikerjakan jika butuh, atau yang parah dikerjakan jika sudah kepepet. Tapi Alloh, Tuhan YME itu Maha baik, selalu memberi banyak kesempatan pada manusia, walaupun manusia mencariNya hanya jika ingat, bahkan ketika kepepet baru jor-joran beribadah agar doanya dikabulkan, hajatnya dilancarkan dan usahanya di barokahkan. Nah setelah MAU, lalu yang sulit itu konsisten menjalaninya. Hayoo cung berapa banyak sih yang awalnya semangat banget tetiba ditengah jalan mundur, bilang nggak sanggup, bilang bukan passionnya, bilang kalau ternyata nggak cocok. Lalu salah gitu ? eits jangan buru-buru sewot dulu say… Saya pernah juga kok ngalaminnya, ikut suatu event ternyata diluar ekspektasi saya. bahkan saya kecewa. Saya mau cerita dikit boleh ya .. kalau pun nanti jika ke...