(sumber : google.com)
Welcome to Bontang
Saya lahir di kota Balikpapan, dan sampai saya menikah dan memiliki anak satu, nggak ada sama sekali kepikiran buat hidup di Bontang.
Apa itu Bontang? kota mana lagi itu?
ish! dasar saya kudet, satu provinsi aja nggak tau🙈
So, bagaimana akhirnya saya bisa pindah dan sampai pada tahun ke-8 saya di kota yang dijuluki kota taman ini?
Adalah suami saya yang pindah kerja ke kota ini, sama dengan saya, suami juga nggak pernah kepikiran buat pindah. apalagi suami adalah orang cimahi, Bandung. paling jauh mainnya Kota Samarinda.
Setelah menginjak pernikahan kami ke 5, tepatnya saat saya sedang hamil anak ke-2. Saya dan anak-anak di boyong pindah, kondisi saat itu kami masih sangat berjuang secara ekonomi. Jadi melihat peluang mendapatkan penghasilan yang lumyan dan saya tidak perlu bekerja, menguatkan tekad kami buat pindah.
Tahun 2013 menjadi tahun spesial dan pemulihan ekonomi keluarga kami. Saya tidak perlu bekerja, dan meramut 2 anak saya tanpa ada sanak saudara di kota industri ini.
Sekilas tentang kota Bontang, letaknya yang berada pada pesisir perairan Kalimantan ini dapat ditempuh 5 jam perjanan darat dari Kota Balikpapan dan 2,5 jam dari Kota Samarinda.
Jalan yang berkelok-kelok membuat saya mabok bukan kepayang, belum lagi naik turun gunung. Namun, pemandangannya sangat asri, di pinggir jalan masih banyak pohon-pohon dan hutan satwa yang dilindungi.
Di kota ini ada 3 perusahaan besar yang memegang peranan penting, yaitu Pupuk Kaltim, Badak LNG dan Indominco. Selain 3 perusahaan besar tersebut, masih banyak perusahaan skala kecil yang memiliki peranan penting dalam kemajuan kota ini.
(sumber : Google.com)
Karena aktivitas di rumah aja, saya yang notabene suka memasak, mulai mencari masakan khas kota ini. Langkah pertama saya nggak langsung masak donk 🤣
Saya mulai dari ngikuti jejak kuliner di kota ini, seperti makan di pinggiran laut, makan di taman mangrove, makan di pantai yang harus nyebrang kapal dulu, makan di guest house tengah laut, dan makan di pasar malam.
Berikut beberapa tempat yang pernah saya kunjungi. (Foto diambil dari google)
Dannn rata-rata yang saya jumpai, makanan khasnya adalah "GAMI". Apa itu gami? gami itu artinya sambal, lalu dimasak dengan sea food atau lauk seperti ayam, bahkan bisa juga dimasak dengan tempe dan sayur.
GAMI yang pernah saya cicipi adalah gami cumi, gami kerang, gami tempe, gami ayam, gami telur, gami terong, gami ikan dan gami pete.
Untuk gami ikan, selain bisa dengan ikan putih, yang paling terkenal di kota ini adalah Gami Ikan Bawis.
Terdengar asing ya?
Ikan bawis adalah ikan yang hanya hidup di perairan kalimantan, jadi jelas tidak akan ditemukan di tempat lain.
Ikan bawis ini sekilas seperti ikan baronang hanya berukuran kecil, paling besar setelapak tangan orang dewasa. Dahulu ikan ini bukan merupakan tangkapan utama para nelayan, bahkan banyak dibuang dan tidak di tangkap.
(sumber : google.com)
Namun, berjalan seiring waktu ikan bawis ini makin dikenal karena dagingnyanya yang manis, durinya sedikit, dan mudah menangkapnya karena banyak sekali di perairan Kalimantan.
Gami bawis ini mudah ditemukan di kota ini, dan gami bawis ini pernah mengukir prestasi, dan memenangkan lomba kuliner tingkat nasional, sehingga menjadikan makanan ini khas kota Bontang.
Penyajian ikan bawis ini menggunakan cobek tanah liat yang dipanaskan, sehingga sambal atau gaminya sampai meletup-letup menggungah selera. cukup makan dengan nasi panas dan es teh sudah nikmat tiada tara.
(sumber: google.com)
Kamu harus banget nyobain, kalau jalan-jalan ke kota Bontang, kamu bisa kontak saya, atau jika ingin memasaknya di rumah juga bisa, tapi ikannya import ya 😂😂
Gami sendiri diolah dari bawang merah, cabe merah keriting, caberawit, terasi, irisan tomat dan bawang merah, garam gula, dan minyak. Selain disandingkan dengan sumber protein, gami ini bisa juga untuk cocolan singkong hireng loh. aihhhh jadi laparr 🥰
Buat kamu yang berada di luar kota, tenang, untuk merasakan sensasi ikan bawis ini, tinggal pesan oleh-oleh khasnya yaitu keripik ikan bawis, ada rasa original, pedas dan manis. harganya cukup terjangkau kok, dan rasanya enak banget 😉
(sumber: google.com)
Saya sepertinya jatuh cinta dengan kota ini, kota yang nggak begitu luas, tapi karena masih dekat dengan alam, jauh dari macet dan kebisingan, membuat saya dan suami menikmati untuk menetap di kota ini.
Kota Bontang adalah kota yang sudah memberikan ukiran kenangan indah dari pesona eksotik alamnya dan juara kulinernya.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writing challenge Sahabat Hosting
#30dayswritingchallengesahabathosting
Komentar
Posting Komentar