Langsung ke konten utama

Sungai Belanda, Traveling Eksotik di Pulau Borneo

Saya sebenarnya bukan type traveling lover 😆, kenapa? saya tuh mabokkan sih. naik bis mabok, naik pesawat saat landing atau take off mabok, naik mobil jarak jauh mabok, naik kapal apalagi 🤣

Tapi kenapa juga saya akhirnya bisa berada di kota Bontang? padahal butuh 6 jam perjalanan darat atau 1/2 jam jika menggunakan pesawat menuju kampung halaman saya di Balikpapan.

Semua karena saya harus hijrah mengikuti suami yang pindah pekerjaan ke kota taman tersebut, tepatnya tahun 2013 kami sekeluarga pindah dan saya menjadi IRT dan resign dari pekerjaan yang sudah 7 tahun saya geluti.

Anak saya yang pertama saat itu sudah berumur 5 tahun, dan yang kedua baru 9 bulan, keseharian saya biasa aja, tidak pernah berwisata ke pantai berbas, ke hutan mangrove, dan tempat lain di bontang karena kami masih adaptasi, dan saya orangnya suka mabokkan buat ikutan jalan-jalan, nggak asik.

Hingga 4 tahun kemudian, tahun 2017, saya diajak salah satu sahabat yang memang sudah lama menetap di bontang untuk ikut jalan-jalan. Suami berusaha meyakinkan saya kalau anak-anak sudah bisa dan perlu diajak traveling.

Akhirnya tidak adil rasanya jika saya mementingkan ketakutan dan ketidaknyamanan diri sendiri lalu menghambat anak untuk berkembang.

Akhirnya saya setuju, dan mengakui bahwa borneo adalah tempat traveling paling eksotik.



Namanya Sungai Belanda, sebuah sungai yang diapit oleh 2 hutan mangrove. jadi kami berangkat menelusuri sungai tersebut menggunakan kapal.

ukuran kapalnya sedang, muat sekitar 5-7 orang, kami berangkat dengan 2 kapal. sebelum naik kapal, kami daftar dulu di kantor Tourism Centernya, kalau tidak salah satu kapal beserta orangnya dikenakan biaya 300k-500k, lengkap dengan pelampungnya.



Kami ditemani oleh 2 orang guide sekaligus sebagai pengemudi kapalnya. Kapal berjalan stabil, saya tumben nggak mabok, lalu kami masuk diantara 2 hutan mangrove, kami di sajikan pemandangan yang sangat keren, terdengar suara jangkrik bersahutan, terlihat akar-akar dari pohon bakau yang besar dan kokoh.

Suasananya hening, pagi itu udara sejuk sekali, sambil mendengarkan cerita dari guidenya, diketahui bahwa dikatakan sungai belanda karena jalur sungai tersebut menjadi rute pelarian warga lokal (bontang kuala) saat diserang oleh tentara belanda.

Kami berhenti disebuah tempat yang memang bisa dijadikan spot berfoto, kami turun dan memanfaatkan momen tersebut untuk banyak mengambil gambar.




saat itu yang paling saya kawatirkan adalah monyet dan buaya, tapi guidenya yang notabene orang lokal mengatakan bahwa tidak perlu takut, tempat tersebut aman, dan tidak akan ada buaya.

Setelah puas berfoto, perjalanan kami lanjutkan ke guest house di tengah laut. seperti rumah inap bagi yang suka dengan alam laut. Rumah dari kayu itu terletak di tengah laut, kamarnya banyak, dan perlengkapan lengkap.

Dan yang bikin menarik, adalah pemandangannya 😍



Siang hari saja pemandangannya oke banget, apalagi malam, kita bisa tidur di teras rumah tersebut sambil memandangi kerlap kerlip bintang, diiringi laut yang tenang, angin yang dingin, aihhh rumah singgah itu cukup buat 2 keluarga. Maaf saya dilupakan biaya sewa rumah tersebut.

Perjalanan kami sangat menyenangkan, dan ada satu tempat snorkling yang kami datangi, insya allah akan saya ceritakan  pada postingan selanjutnya ya. 

Yuk jalan-jalan ke kota bontang,
kota taman ini punya tempat traveling paling eksotik menurut saya. 

apalagi yang suka tantangan dan suka menikmati alam borneo, sungai belanda menjadi salah satu pilihanmu jika berkunjung ke Bontang 😍

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writing challenge sahabat hosting

#30dayswritingchallengesahabathosting





Komentar

  1. Seru ya, mbak. Aku belum pernah jalan-jalan ke sungai di tengah hutan kayak gitu.

    Kalo jalan-jalan di hutan sih, pernah. Di Bandung kan ada tempat wisata yang namanya Tahura. Hehehe

    Semoga kalo pandemi udah selesai kita bisa bebas jalan-jalan lagi :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5. Please ... Don't Judge The Book From The cover

"Maju Bukan Karena Dipuji ,  Mundur Bukan Karena Dicaci" Hai pejuang bloger ...  Pernah nggak ngalamin kalau kita tuh  dinilai dari suara kita ? Belum pernah bertemu, hanya komunikasi lewat chat. Bukan pula komunikasi sebagai teman, Apalagi sahabat, ini bicara tentang pekerjaan. Saya cerita lagi boleh ya ... Setelah pekerjaan yang dia bekerja tapi tidak digaji di cerita saya sebelumnya  https://iethajannah.blogspot.com/2020/06/mau.html , saya lalu dibuat kecewa. duhhh baper banget kayaknya hahahhaha. Saya tuh merasa kehilangan pekerjaan, sehingga saya merasa setelah ini saya kerja apa? Bayang-bayang mencari pekerjaan sulit membuat saya memiliki kekawatiran berlebih. Selama tiga hari saya menangisi pekerjaan saya yang saya sangat kecewa dengan kamuflase dan kebohongan. Babe walaupun di satu sisi senang saya akhirnya menyadari dan berhenti bekerja, toh ikut merasakan kesedihan dan kesusahan saya. Babe bilang, di luar sana masih banyak pekerjaan yang lebih mumpuni dan berkualita

6. Kekuatan Itu Bernama Mental

Hai pejuang bloger ... Pernah punya pengalaman nekad nggak ? nekad dalam usaha ... maksutnya, tidak ada persiapan khusus, namun mengambil keputusan spontan hanya karena sebagian hati mengatakan ini hal yang patut dicoba, dan sebagian lainnya menguji keberanian melakukan sesuatu yang baru. Itu terjadi sama saya, waktu memutuskan untuk berjualan roti. saya suka roti ... apalagi tinggal makan hahahahah roti itu mengingatkan saya akan masa kecil. duluu banget waktu masih duduk di bangku SD Setiap sore, saya menunggu abang roti lewat dengan mobil bergambar koki memegang roti hangat. dulu cara penjualan roti dengan menjemput bola, masih jarang dititip ke warung atau swalaayan, padahal seingat saya lebih keren seperti saya kecil dulu. mobil roti itu lewat sekitar jam 16.00 lalu sambil membunyikan musik panggilan roti, anak-anak akan segera mendekat, lalu merayu orang tua mereka untuk membeli. hampir setiap hari, tukang roti tahu bahwa daerah perumahan terkenal dengan anak-anak yang bisa membu

3. PUSH YOUR LIMIT

Holla pejuang bloger … Masih semangat donk yaaa … Jumpa lagi dengan saya, dalam pembahasan bisnis ala saya. Jika kemaren kita sedikit mengulas reseller dan dropship, diujung tulisan saya, saya sedikit menyinggung agar kita bisa push limit. Sebenarnya apa sih push limit itu ? dan kapan waktu yang tepat kita perlu untuk mengepush limit kita ? Push limit diartikan pemaksaan di batas kemampuan kita, seperti kondisi dimana kita dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu. Waktunya kapan ? yaa tergantung kebutuhan, berikut saya coba paparkan dari apa yang disadur dari group pasukan B Erl Cosmetic. Push yourself because no one else is going to do it for you. Sebagai contoh banyak yang tidak sadar bahwa pandemi Covid-19 mampu mengubah pola hidup sebagian besar manusia. Sebelum virus ini menyebar, kita semua memiliki alasan masing-masing yang dijadikan pembenaran atas kebiasaan yang kita lakukan. Ada yang setiap hari kumpul-kumpul dengan teman-temannya yang tidak baik sehingga ia ter